Praktek profesional mencerminkan otonomi ketika perawat menghormati hak pasien ketika membuat keputusan tentang perawatan mereka sendiri. Dengan kata lain, etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Accountability juga berkaitan erat dengan aspek pelaporan insiden, baik itu kesalahan prosedur atau pelanggaran prinsip etika, untuk memastikan transparansi dan peningkatan kualitas layanan keperawatan. Ketika seorang perawat berjanji untuk melakukan sesuatu dalam perawatan pasien, prinsip fidelity menuntut bahwa janji itu harus ditepati. Ini mungkin termasuk janji sederhana seperti memberikan informasi pada waktu yang dijanjikan, hingga komitmen lebih besar seperti mendampingi pasien dalam proses penyembuhan yang panjang.
Akuntabilitas (Accountability)Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali. Perawat berkewajiban untuk memberikan penjelasan yang sejelas-sejelasnya terkait tindakan yang akan diberikan. Perawat tidak memberikan tranfusi, padahal hal tersebut membahayakan pasien, dalam hal ini perawat berusaha berbuat yang terbaik dan menghargai pasien. Sehari sebelum operasi klien berunding dengan suaminya dan memutuskan menolak operasi dengan alasan, klien dan suami masih ingin punya anak lagi.
Dalam menjalankan profesinya, perawat tidak hanya berfungsi sebagai penjaga kesehatan fisik, tetapi juga sebagai pendukung kesejahteraan emosional dan moral pasien. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip etika menjadi sangat penting bagi para perawat. Artikel ini akan membahas berbagai prinsip dasar etika yang relevan dan esensial dalam praktik keperawatan. Dari hasil penelitian yang kami lakukan terkait survey penerapan prinsip etik bagi perawat didapatkan hasil paling banyak adalah melakukan tindakan keperawatan tanpa informed consent dan bersikap kurang peduli dengan pasien.
Veracity (kejujuran)
Informed consent merupakan penyampaian informasi dari dokter atau perawat kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan dan ini merupakan prinsip otonomy pada pasien. Hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Selama ini memasang infus dianggap biasa dan merupakan prosedur tetap bagi pasien untuk dipasang infus setiap ada yang masuk rumah sakit tanpa dijelaskan terlebih dahulu dan bagi pasien pun ini sudah menjadi hal yang biasa. Padahal, saat akan memasang infus dibutuhkan penjelasan dan edukasi kepada pasien dan keluarga. Keadilan (Justice)Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
- Etika keperawatan Akuntabilitas sebagai tolok ukur yang jelas ketika perlakuan terhadap seorang profesional harus dilihat dalam kondisi yang ambigu atau luar biasa.
- Lokerpintar.id adalah Portal karier yang berisi berbagai jenis informasi pekerjaan dari berbagai perusahaan-perusahaan bonafit (swasta / pemerintah), lembaga, kementerian dan lain-lain, yang ditujukan untuk masyarakat Indonesia yang sedang mencari perkerjaan.
- Ini mungkin termasuk janji sederhana seperti memberikan informasi pada waktu yang dijanjikan, hingga komitmen lebih besar seperti mendampingi pasien dalam proses penyembuhan yang panjang.
- Walaupun dalam keadaan tertentu sangat sulit untuk mengingat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk kepentingan pasien, tetapi sebagai perawat Anda harus pandai memberikan informasi kepada pasien, walaupun pahit.
- Etik merupakan pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk sutau kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang.
Keadilan (Justice)
Veracity berarti kebenaran dan menjadi fondasi bagi hubungan yang jujur dan transparan antara perawat dan pasien. Perawat perlu menyampaikan informasi dengan jelas, benar, dan tanpa menutupi fakta yang esensial. Keterbukaan ini sangat penting untuk membangun kepercayaan dan memungkinkan pasien membuat keputusan yang benar-benar berdasarkan informasi yang sahih. Etika keperawatan adalah standar acuan untuk mengatasi segala macam masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para pasien yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya (Amelia, 2013). Wujud menepati janji yang dimaksud adalah upaya perawat untuk menghargai setiap komitmen untuk orang lain.
Sehingga perawat dalam mengambil keputusan masalah etik ini harus melihat prinsip moral yang lain yaitu beneficience, nonmaleficience dan otonomy yaitu melakukan yang terbaik, tidak membahayakan dan menghargai pilihan pasien serta keluarga untuk hidup akperpgp.ac.id atau mati. Kode Etik Keperawatan merupakan suatu etika profesi yang telah diatur dalam Kode Etik Keperawatam dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). PPNI menyebutkan bahwa Kode Etik Keperawatan merupakan suatu pernyataan atau keyakinan mengenai kepedulian, nilai serta tujuan dari keperawatan. Terdapat 5 pokok etik keperawatan yang mengatur hubungan perawat dan klien, perawat dan praktek, perawat dan masyarakat, perawat dan teman sejawat, serta perawat dan profesi. Akuntabilitas atau accountability mengacu pada tanggung jawab perawat untuk bertindak dengan cara yang sejalan dengan standar etika profesional dan bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
Penerapan prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi pasien. Kerugian tersebut dapat menyebabkan injury atau bahaya fisik, bahaya emosional seperti perasaan ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian dan akhirnya tujuan pelayanan yang berupa patient safety tidak akan pernah terwujud. Tentunya sebagai perawat/calon perawat kita perlu menyadari etika dan hukum dalam kehidupan profesional kita yang menjadi dasar kita bekerja untuk memberikan pelayanan kepada pasien agar kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak diharapkan. Sebagai pasien tentunya ia akan merasa sangat terpaksa menerima perlakuan tersebut dan pasien tidak berdaya untuk menolak. Nilai ini tercermin dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang tepat sesuai dengan hukum, standar praktik, dan keyakinan yang benar untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.
Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-hari (Fry, 1994). Veracity adalah prinsip etik yang menekankan bahwa perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak membohongi klien. Jadi seorang perawat dituntut untuk bisa menerapkan hak kemandirian dan kebebasan terhadap orang lain, dan tidak menuntut atau membeda-bedakan dengan orang lain.